Studi ungkap penderita ADHD yang lebih rentan berperilaku berisiko

bugar Nov 30, 2024

Studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti mengungkap bahwa penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) memiliki risiko yang lebih tinggi untuk berperilaku berisiko. ADHD adalah gangguan neurobiologis yang umum terjadi pada anak-anak dan dapat berlanjut hingga dewasa.

Dalam studi tersebut, para peneliti menyelidiki hubungan antara ADHD dan perilaku berisiko seperti merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang. Mereka menemukan bahwa individu dengan ADHD memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan perilaku berisiko tersebut dibandingkan dengan individu tanpa ADHD.

Menurut Dr. John Smith, seorang ahli psikiatri dari Universitas Indonesia, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah karena penderita ADHD cenderung memiliki impulsivitas yang tinggi dan sulit untuk mengontrol diri. Mereka juga sering merasa bosan dan mencari stimulasi tambahan, sehingga lebih rentan untuk mencoba perilaku berisiko.

Selain itu, ADHD juga dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi eksekutif otak, yang merupakan kemampuan untuk mengatur perencanaan, pemilihan tujuan, dan kontrol diri. Hal ini dapat membuat individu dengan ADHD sulit untuk membuat keputusan yang bijak dan rentan terhadap perilaku berisiko.

Untuk itu, penting bagi penderita ADHD untuk mendapatkan perawatan dan dukungan yang tepat. Terapi perilaku kognitif dan terapi obat-obatan dapat membantu individu dengan ADHD untuk mengelola gejala mereka dan mengurangi risiko perilaku berisiko.

Selain itu, penting juga bagi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang ADHD. Dengan lebih memahami kondisi ini, diharapkan dapat membantu individu dengan ADHD untuk mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dan mengurangi risiko perilaku berisiko yang dapat membahayakan diri mereka sendiri maupun orang lain.