Serangan jantung adalah kondisi yang serius dan dapat terjadi pada siapa pun, termasuk saat sedang berolahraga. Namun, ada banyak mitos yang berkembang seputar serangan jantung saat berolahraga yang sebenarnya tidak benar. Berikut adalah beberapa mitos seputar serangan jantung saat berolahraga yang perlu kita ketahui:
1. Mitos: Orang yang berolahraga secara teratur tidak akan mengalami serangan jantung.
Fakta: Meskipun olahraga secara teratur dapat mengurangi risiko serangan jantung, namun tidak menjamin sepenuhnya untuk tidak mengalami serangan jantung. Orang yang berolahraga secara teratur tetap berisiko mengalami serangan jantung, terutama jika memiliki faktor risiko lainnya seperti merokok, memiliki tekanan darah tinggi, atau memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
2. Mitos: Serangan jantung hanya terjadi pada orang yang sudah tua.
Fakta: Serangan jantung dapat terjadi pada orang dari segala usia, termasuk orang muda. Bahkan, serangan jantung pada orang muda sering kali tidak terdiagnosis karena gejalanya tidak khas dan sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan atau kelelahan.
3. Mitos: Berolahraga secara intensif dapat menyebabkan serangan jantung.
Fakta: Berolahraga secara intensif memang dapat meningkatkan risiko serangan jantung pada orang yang memiliki faktor risiko lainnya seperti obesitas, merokok, atau memiliki tekanan darah tinggi. Namun, berolahraga secara teratur dan sesuai dengan kemampuan tubuh dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung.
4. Mitos: Orang yang memiliki riwayat penyakit jantung tidak boleh berolahraga.
Fakta: Orang yang memiliki riwayat penyakit jantung sebenarnya dianjurkan untuk berolahraga secara teratur, asalkan dalam pengawasan dan dengan rekomendasi dari dokter. Berolahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko serangan jantung.
5. Mitos: Gejala serangan jantung saat berolahraga selalu terasa nyeri dada.
Fakta: Gejala serangan jantung saat berolahraga tidak selalu terasa nyeri dada. Gejala serangan jantung saat berolahraga juga dapat berupa sesak napas, nyeri leher atau punggung, mual, atau bahkan tidak nyeri sama sekali. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala serangan jantung dan segera mencari pertolongan medis jika merasakannya.
Dengan mengetahui dan memahami mitos seputar serangan jantung saat berolahraga, kita dapat lebih waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan jika memiliki riwayat penyakit jantung atau faktor risiko lainnya sebelum memulai program olahraga. Tetaplah berolahraga secara teratur dan sehat untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh kita.