Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengungkapkan bahwa penerapan pariwisata berkelanjutan menjadi kunci untuk mengangkat potensi destinasi wisata Jatiluwih di Bali. Hal ini disampaikan dalam acara kunjungan kerja Menparekraf ke Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali pada Jumat (9/4).
Menurut Sandiaga Uno, Jatiluwih memiliki potensi pariwisata yang sangat besar dengan keindahan alamnya yang menakjubkan. Namun, untuk dapat memanfaatkan potensi tersebut secara maksimal, diperlukan penerapan konsep pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Pariwisata berkelanjutan adalah konsep pariwisata yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial. Dengan menerapkan konsep ini, kita dapat mengoptimalkan potensi pariwisata yang dimiliki oleh Jatiluwih tanpa merusak lingkungan sekitar,” ujar Menparekraf.
Dalam kunjungannya ke Jatiluwih, Menparekraf juga berkesempatan untuk bertemu dengan para pelaku pariwisata lokal, seperti pengelola homestay, warung makan, dan pengrajin kerajinan tangan. Menparekraf memberikan apresiasi atas upaya mereka dalam mempromosikan dan melestarikan destinasi wisata Jatiluwih.
Menparekraf juga menyampaikan bahwa pemerintah akan terus mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Jatiluwih melalui berbagai program dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kami akan terus berkolaborasi dengan semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, pelaku pariwisata, dan masyarakat lokal untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Jatiluwih. Dengan kerjasama yang baik, kita dapat menjaga kelestarian alam dan budaya Jatiluwih sambil meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” tutup Menparekraf.
Dengan penerapan konsep pariwisata berkelanjutan, diharapkan potensi destinasi wisata Jatiluwih dapat terus berkembang dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.