Konsumsi ganja berpotensi gandakan risiko episode psikotik pada remaja

bugar May 15, 2024

Konsumsi ganja atau marijuana telah menjadi perdebatan yang hangat di masyarakat Indonesia. Banyak yang berpendapat bahwa ganja memiliki manfaat medis yang dapat membantu dalam pengobatan beberapa penyakit, namun di sisi lain, konsumsi ganja juga memiliki dampak negatif yang tidak bisa diabaikan.

Salah satu dampak negatif dari konsumsi ganja adalah risiko episode psikotik yang dapat terjadi pada remaja. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan, konsumsi ganja pada usia remaja dapat meningkatkan risiko terjadinya episode psikotik hingga dua kali lipat.

Episode psikotik adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan hilangnya kontak dengan realitas, seperti halusinasi, paranoid, dan pikiran yang terganggu. Hal ini dapat berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari remaja, baik dari segi kesehatan mental maupun sosial.

Selain itu, konsumsi ganja pada usia remaja juga dapat mengganggu perkembangan otak yang sedang dalam tahap pertumbuhan. Otak remaja yang masih dalam tahap perkembangan sangat rentan terhadap pengaruh zat-zat kimia yang terdapat dalam ganja, sehingga dapat menyebabkan gangguan kognitif dan kesulitan dalam belajar.

Untuk mengurangi risiko episode psikotik dan dampak negatif lainnya, penting bagi para remaja untuk memahami bahaya konsumsi ganja dan menghindari penggunaannya. Selain itu, peran orangtua dan pendidik juga sangat penting dalam memberikan pemahaman yang benar tentang bahaya ganja serta memberikan dukungan dan pengawasan kepada remaja agar tidak terjerumus dalam konsumsi ganja.

Dengan meningkatnya kesadaran tentang bahaya konsumsi ganja, diharapkan dapat mengurangi angka kasus episode psikotik pada remaja dan menjaga kesehatan mental generasi muda Indonesia. Mari bersama-sama ciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi para remaja untuk tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa terpengaruh oleh konsumsi ganja.